Sebagai warga negara yang baik, penting agaknya untuk memahami apa peran rasio pajak untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Pajak menjadi penghasilan dalam negeri yang berperan penting untuk membiayai berbagai aspek di suatu negara.
Mulai dari pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan lainnya menggunakan pendanaan dari pajak atau tax yang dibayarkan oleh masyarakat. Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri dalam menetapkan besaran tax yang harus dibayar oleh per orang atau pajak dari perusahaan.
Memahami Arti dari Rasio Pajak
Memahami peran rasio pajak dalam sebuah negara membantu kita sebagai rakyat melakukan pengawasan terhadap alokasi pajak. Uang yang dikeluarkan secara rutin dari hasil usaha, penggunaan kendaraan, dan bangunan harus dialokasikan dengan tepat sasaran.
Istilah ini kerap dikenal juga sebagai tax ratio atau memiliki arti persentase atau perbandingan antara penerimaan tax terhadap PDB atau Produk Domestik Bruto. PDB sendiri merupakan pengeluaran pemerintah yang meliputi berbagai hal. Pengeluaran tersebut bisa berupa investasi, belanja konsumen, dan ekspor bersih.
Perhitungan tax pada setiap negara berbeda, tergantung pada apa saja komponennya. Perhitungan harus mengacu pada dua lembaga besar dunia yang berwenang. Dalam hal ini lembaga yang dimaksud adalah IMF (International Monetary Fund) dan OECD (Organisation of Economic Cooperation and Development).
Sampai sini, tentu semakin dalam pemahaman terkait peran rasio pajak terhadap keberhasilan sebuah negara. Kontrol atau pengawasan alokasi tax yang dibayarkan rakyat harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan ketat. Gunanya supaya tidak terjadi tindak korupsi yang hanya menguntungkan pihak tertentu serta dapat menghambat kesejahteraan masyarakat.
2 Hal yang Mempengaruhi Rasio Pajak
Keberhasilan sebuah negara dalam mengelola tax dipengaruhi oleh berbagai faktor. Masyarakat juga turut andil di dalamnya karena melalui kepatuhan untuk membayar tax sesuai aturan pemerintah, alokasinya baru bisa dilakukan dengan baik. Bicara soal faktor yang mempengaruhi, ada dua faktor besar, yakni makro dan mikro. Penjelasan mengenai faktor mikro dan makro untuk mendukung peran rasio pajak itu meliputi:
-
Faktor Mikro
Faktor mikro lebih fokus kepada tingkat kepatuhan para wajib pajak untuk menunaikan kewajibannya. Komitmen serta koordinasi antar lembaga negara juga menjadi salah satu pemicunya. Semakin sadar akan komitmen untuk membayar, semakin berhasil sebuah negara.
Selain itu, kesamaan persepsi antara lembaga penerima pajaknya serta persepsi pihak-pihak yang wajib membayarkan juga tidak kalah penting, Dengan kesamaan persepsi maka tidak akan muncul pertanyaan kemana uang yang dibayarkan.
-
Faktor Makro
Faktor makro mengarah kepada tarif tax itu sendiri, pendapatan per kapita, serta tingkat keoptimalan tata laksana pemerintahan dengan baik. Faktor makro ini merupakan ruang lingkup lebih besar daripada faktor mikro. Sebuah fakta mengejutkan bahwa pada 2017, laporan tax ratio Indonesia tidak menyentuh standar Internasional.
Fakta ini membuktikan peran rasio pajak masih rendah dibandingkan dengan angka di berbagai negara Asia Pasifik. Standar Internasional seharusnya menyentuh 15 persen, namun Indonesia baru menyentuh angka 10,7 persen. Sumber penerimaan tax di Indonesia dari berbagai hal, seperti PPh, PPN, bea cukai, PBB, juga PDB, dan sebagainya.
Mengoptimalkan Penerimaan Negara
Pemerintah sebenarnya telah menetapkan kebijakan bagi setiap objek yang dikategorikan wajib membayar tax. Sehingga seharusnya tidak memberatkan siapapun, bahkan penerimaan tax ini harusnya bisa dioptimalkan melalui berbagai upaya berikut:
- Perluasan populasi yang harus membayar untuk meningkatkan peran rasio pajak secara lebih nyata.
- Penyederhanaan administrasi serta pembenahan, penambahan SDM, dan kontrol ketat terhadap kinerja SDM juga mempengaruhi optimalisasi tax ratio.
- Pengurangan barang bebas tax tidak selalu memberikan solusi, namun terkadang malah mengurangi jumlah penerimaan saja.
- Efisiensi mekanisme restitusi dan audit dapat memberikan potensi kenaikan tax ratio secara signifikan.
- Melibatkan publik secara lebih serius untuk melakukan pengawasan, termasuk memberikan pujian dan hukuman dalam pelaksanaan kewajibannya.
- Sinkronisasi antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sangat menentukan keberhasilan penyaluran tax.
- Evaluasi terhadap penetapan ekspor tax and holiday tax bagi industri pionir.
Berbagai upaya optimalisasi di atas jika berhasil dan didukung penuh oleh semua pihak maka akan membantu keberhasilan suatu negara. Dengan kepatuhan tersebut, peran rasio pajak akan terlihat semakin jelas.
Peran Rasio Pajak dan Perkembangannya di Indonesia
Tadi dikatakan bahwa tax ratio Indonesia pada 2017 dalam lima tahun terakhir tidak menyentuh angka standar. Ini artinya nilai APBN negara juga tidak begitu besar karena sejatinya semakin besar tax ratio maka semakin besar jumlah APBN sebuah negara.
Indonesia merupakan negara yang menerima tax dari berbagai sumber. Diantaranya PPN, PBB, PDB, PPh, Bea Cukai, PNBP, serta SDA Migas dan Pertambangan Minerba. Dari semua ini saja tax ratio masih di bawah angka standar.
Ketika kebijakan tentang tax telah dibuat dengan baik, selanjutnya tinggal kepatuhan para pihak yang wajib membayarkan. Nantinya, peran rasio pajak ini pada akhirnya akan dikembalikan manfaatnya bagi seluruh masyarakat di Indonesia.